Senin, 28 Desember 2020

TAUSYIYAH UNTUK KADER DA’I DI KAMPUNG HALAMAN

                 


Kader da’i, para mahasiswa STID Mohammad Natsir, yang dirahmati Allah Ta’ala., hari-hari belakangan ini kita semua menghadapi kondisi yang sangat memprihatinkan, terutama terkait dengan semakin mewabahnya virus Corona di tengah-tengah masyarakat kita. Sehingga kondisi itu memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap proses perkuliahan dan proses pengabdian kita di Kampus Da’wah ini. Semoga Allah Ta’ala. memberikan kekuatan iman kepada kita dan segera mengangkat wabah ini dari tengah-tengah kita.

Dampak yang paling kita rasakan dari wabah tersebut adalah dengan dipulangkannya antum semua ke rumah masing-masing dan dialihkannya kuliah tatap muka menjadi kuliah online. Ini semua kita lakukan sebagai bagian dari ikhtiar kita bersama untuk menghindari dan menahan laju penyebaran wabah virus Corona, sesuai dengan petunjuk dan arahan dari pemerintah dan Dewan Da’wah Pusat.

Kader da’i yang dirahmati Allah Ta’ala., untuk itu ada beberapa poin yang ingin saya sampaikan kepada antum semuanya, yaitu:

UJIAN ADALAH KASIH SAYANG ALLAH TA’ALA BAGI ORANG BERIMAN

 Dalam kehidupan, manusia tidak selalu mendapatkan kesenangan, manusia seringkali juga mendapatkan kesulitan. Tidak selalu mendapatkan kesehatan, seringkali juga mendapatkan kesakitan. Tidak selalu mendapatkan kekayaan, seringkali juga mendapatkan kemiskinan. Tidak selalu mendapatkan kebahagiaan, seringkali juga mendapatkan kesedihan. Itulah sunnatullah yang berlaku dalam kehidupan manusia di alam dunia ini.

Orang beriman, ketika memandang kedua sisi dalam kehidupan itu, maka ia harus memandangnya sesuai dengan tuntunan Allah Ta’ala. Maka ketika ia memandang sesuatu yang jelek dalam hidupnya, seperti kesulitan, kesakitan, kemiskinan atau kesedihan, maka ia pun harus memandangnya sesuai dengan tuntunan Allah Ta’ala. Dalam Al-Qur`an surah Al-Ankabut ayat 2, Allah Ta’ala sudah menjelaskan bahwa orang-orang beriman pasti akan mendapatkan cobaan dalam kehidupannya. Allah Ta’ala berfirman:

 أَحَسِبَ ٱلنَّاسُ أَن يُتۡرَكُوٓاْ أَن يَقُولُوٓاْ ءَامَنَّا وَهُمۡ لَا يُفۡتَنُونَ ٢ 

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi”

MENEGUHKAN KEMERDEKAAN DENGAN DA’WAH

  Oleh: Dr. Dwi Budiman Assiroji (Ketua STID Mohammad Natsir)   Tahun ini kita memperingati kemerdekaan negara kita yang ke 79. Artiny...