Kondisi bangsa kita hari ini, mirip seperti kondisi di tahun 1954. Kepemimpinan yang otoriter, pemberangusan suara oposisi, ekonomi yang sulit, penggunaan alat Negara untuk kepentingan kelompok adalah diantara kesamaan kondisinya. Saat itu, *Mohammad Natsir* melancarkan kritiknya terhadap kondisi bangsa dalam sebuah artikel berjudul, “BELA DASAR DEMOKRASI YANG SEDANG TERANCAM”. Berikut artikel lengkapnya:
BELA DASAR DEMOKRASI YANG SEDANG TERANCAM
Oleh: M. Natsir
Seruan kepada semua Partiot! Asas-asas demokrasi telah ditinggalkan. Kekuatan oposisi hendak dilumpuhkan. Bukan rechtspolitiek tetapi machtspolitiek.
Untuk kesekian kalinya semakin jelas, bahwa pemerintah yang berkuasa sekarang ini, dengan bantuan PKI, telah meninggalkan asas-asas yang dipegang teguh oleh pemerintah yang sudah-sudah, sesuai asas-asas yang terkandung dalam Undang Undang Dasar Sementara Republik Indonesia.
Politik di kalangan kepegawaian menunjukan pula suatu tendens yang sangat merugikan negara dan mempertajam pertentangan antara partai-partai pemerintah disatu pihak dan partai-partai oposisi di lain pihak. Semboyan dalam menempatkan, mengangkat, memindahkan dan melepas pegawai-pegawai bukan lagi: “the right man in the right place” melainkan merupakan pembagian kursi semata-mata diantara orang-orang anggota partai-partai pemerintah.
Langganan:
Postingan (Atom)
MENEGUHKAN KEMERDEKAAN DENGAN DA’WAH
Oleh: Dr. Dwi Budiman Assiroji (Ketua STID Mohammad Natsir) Tahun ini kita memperingati kemerdekaan negara kita yang ke 79. Artiny...
-
Oleh: Dwi Budiman Abu Dzakir إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ ِباللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَن...
-
Suatu hari, Rasulullah ﷺ mengutus Al-Walid bin ‘Uqbah bin Abi Mu’ith kepada Bani Musthaliq untuk mengambil zakat dari mere...
-
Oleh : Dwi Budiman Assiroji Dalam pelaksanaan ibadah shaum, termasuk di bulan Ramadhan, ada satu bagian dari ibadah shaum itu yang dilaksan...